Change
By: July • Research Paper • 5,460 Words • January 6, 2010 • 1,959 Views
Join now to read essay Change
Change
Rhenald Kasali, Ph.D.
Pengantar
Menurut pengakuan Rhenald Kasali, enam tahun dihabiskan untuk menyelesaikan buku ini ditengah kesibukannya sebagai dosen, konsultan, ceramah2, dsb. Draft-nya dibawa menjelajah berbagai tempat di dunia dari Paris, Amsterdam, St. Petersburgh, Goteborg, Osaka, Tokyo, Baltimore, Harvard-Boston, Puerto Rico, Detroit, Chicago, sampai di Champaign. Kemudian dari Garut, P Simeulue, NAD sampai di Ubud Bali.
Buku ini ditulis bagi siapa saja yang terpanggil untuk melakukan perubahan di negeri ini. Jangan sampai kita kehilangan momentum untuk berubah! Perubahan harus dimulai dari diri kita, dari hal2 kecil, dari yang paling mudah dan dari sekarang juga. Perubahan adalah pertanda kehidupan, dan siapapun yang cinta kehidupan hendaknya jangan memusuhinya, apalagi membunuhnya. Mulailah melakukan perubahan sebagai sesuatu yang biasa. Meski Anda akan tampak aneh, janganlah pernah berhenti.
Pendahuluan: Change
• Hasil penelitian Thomas Robert Maltus 1778 dalam karyanya ”An Essay on the Principle of Populations as It affect the Future Improvement of Society” yang menyatakan bahwa pertumbuhan populasi akan jauh melebihi kemampuan bumi untuk menghasilkan makanan untuk manusia. Dunia heboh, as usual muncul kaum optimis (pros) dan pesimis (cons). Yang pesimis berkutat dengan keributan, makian2, ketakutan2. Yang optimis melakukan serangkaian penelitian, bertindak cermat untuk menyelmatkan kehidupan. Berkat orang2 optimis ini muncul teknik2 bercocok tanam, penemuan benih unggul, manajemen lahan dan penuaian sehingga produktivitas meningkat. Dan ramalan Maltus tidak terbukti.
• Case: Tjokorda Gde Agung Sukawati, Raja Ubud menjadikan Ubud sebagai daerah kaya seni.
• Case: Reformasi budaya di UI dari bureaucratic univesity menjadi corporate university
• Karakteristik Change:
 Ia begitu misterius karena tak mudah dipegang
 Change memerlukan change maker(s)
 Tidak semua orang bisa diajak melihat perubahan
 Perubahan terjadi setiap saat
 Ada sisi keras dan sisi lembut dari perubahan
 Perubahan membutuhkan waktu, biaya dan kekuatan
 Dibutuhkan upaya2 khusus untuk menyentuh nilai2 dasar organisasi (korporat)
 Perubahan banyak diwarnai oleh mitos2
 Perubahan menimbulkan ekspektasi
 Perubahan selalu menakutkan dan menimbulkan kepanikan2
• Case: Restrukturisasi PTDI (dulu IPTN), sebelum krisis 1997 PTDI dengan dukungan pemerintah mempunyai prospek yang baik; menjalankan program “under license”, produksi CN235, State of teh Art N250 dg Fly By Wire dan memasuki tahap sertifikasi, pengembanagn twin engine N2130 dengan SDM 15.500 orang. Sejak terkena krisis, kehilangan kontrak2 bisnis, biaya investasi 2.1 triliun dari pemerintah dianggap sebagai utang kepada pemerintah. Tahun sulit 2000-2003; mem-PHK ribuan tenaga kerja, produktivitas tinggal 18.4%, hanya 2000 tenaga yang produktif untuk membiayai 7600 orang lainnya, tuntutan upah naik, demo yang tiada henti, manajemen yang tidak solid, cash flow negatif, perusahaan tinggal menunggu keruntuhan. >> dilakukan restrukturisasi: proses PHK, restrukturisasi utang ke BPPN melalui debt to equity swap, business refocusing (5 usaha inti: Aircraft, Aerostructure, Aircraft Services, Engineering Services dan Defense System). Hasilnya, order pesawat2 kecil dari berbagai negara datang (Korea, Malaysia dan Bangladesh), komponen Boeing dan Airbus.
Bagian Pertama: Filosofi, Sejarah, dan Konsep Dasar Perubahan
Bab 1: Sejumlah Alasan Menuntut Kita Terus Berubah
• Perubahan adalah pertanda Kehidupan; Arie de Gaus (1997), mengibaratkan perusahaan sebagai a living organism yang dilahirkan, sakit, tua dan dapt mati. Kalau perawatannya baik ia dapat hidup panjang. Stora (pertambangan) di Swedia bberusia 700 tahun, Smitomo (perdagangan) 400 tahun.
• Perubahan memberikan harapan; Bill Clinton terpilih sebagai presiden US berkat pesan2 kampanyenya: change!. Demikian juga SBY tahun 2004 terpilih sebagai presiden berkat tema kampanye yang sama: Perubahan!.