Batik Lasem Urang Indramayu
By: gadismanis • Essay • 374 Words • May 10, 2011 • 1,920 Views
Batik Lasem Urang Indramayu
Batik Lasem Urang
Indramayu
Batik indramayu, sering juga disebut batik Dermayon (dermayu-dermayu an-dermayon) / batik Poman (Paoman-Poman) tergolong beraliran pesisir (pantai utara Jawa). Selain pengaruh budaya lintas etnis. Menurut Babad Lasem karangan Mpu Santri Badra, keberadaan batik di Lasem bermula dari kedatangan Laksaman Cheng Ho pada tahun 1413 M. Anak buah Cheng Ho bernama Bi Nang Un turut menetap di Lasem bersama istrinya, Na Li Ni. Nah, dari kepiawaian tangan Na Li Ni inilah tercipta berbagai kain batik yang menjadi cikal bakal keberadaan batik Lasem.
Masa kejayaan batik Lasem terjadi pada abad ke-19. Pada masa itu, hampir setiap orang keturunan Tionghoa menjadi pengusaha batik. Di rumah-rumah mereka, batik diproduksi. Mereka merekrut penduduk sekitar untuk menjadi pengrajin.
Pengrajin batik pun semakin kreatif menciptakan motif-motif baru. Mereka merespon situasi yang terjadi. Semisal, ketika Daendels memperkerjakan rakyat untuk membuat jalan raya, terciptalah motif kricakan, atau watu pecah.
Namun, masa kejayaan tersebut mulai pudar di era 1950-an. Kondisi politik yang tidak berpihak pada etnis Tionghoa membuat banyak pengusaha batik gulung tikar.
Motif batik Poman menggambarkan keadaan pada masa batik tersebut dibuat. Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam. seperti merah, kuning, biru dan lain-lain.
Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap