Livent, Inc. Case Study
By: Tommy • Case Study • 2,456 Words • March 15, 2010 • 1,876 Views
Livent, Inc. Case Study
LIVENT, Inc.
Pada tahun 1995, Maria Messina yang berkebangsaan Kanada meraih pencapaian yang hebat dalam karirnya di bidang akuntan publik ketika dia dipromosikan menjadi partner oleh Delloite&Touche, Chartered Accountants, afiliasi di Kanada dari Delloite&Touche, LLP. di Amerika Serikat. Dalam sebuah wawancara setelah dia menjadi parter, Messina mengatakan bahwa "Menjadi partner akan sangat menyenangkan karena kamu adalah bagian dari segalanya." Promosi yang diperoleh Messina mendapat respek yang baik serta sanjungan dari keluarga, teman, dan teman kerjanya serta memberikan keuntungan pajak yang tinggi dan standar hidup yang nyaman. Namun kesempatan lainnya akan segera menyusul, sebuah kesempatan yang memiliki nilai intrinsik dan ekstrinsik bagi Messina.
Selama tahun 1990an, Livent, Inc. merupakan satu-satunya perusahaan publik yang bisnis utamanya adalah teater hidup. Pendiri Livent sekaligus orang yang berada di balik layar kesuksesan perusahaan ini adalah Garth Drabinsky. Kantor yang mengaudit Livent adalah Delloite&Touche, Chartered Accountants. Maria Messina bertindak sebagai partner yang bertugas mengaudit Livent pada tahun 1996, setelah menjadi manager audit pada beberapa audit di perusahaan. Setelah menyelasaikan audit Livent pada tahun 1996, Drabsky meminta kepada Messina untuk meninggalkan Delloite&Touche dan menjadi Direktur Keuangan (CFO). Setelah melalui berbagai macam pertimbangan, akhirnya Messina berhenti dari Delloite&Touche dan bekerja di perusahaan Livent tersebut dengan gaji dan posisi yang sangat tinggi.
Dalam beberapa minggu setelah bekerja pada Livent, Maria Messina kemudian memikirkan keputusannya untuk berganti pekerjaan. Seorang partner yang selalu di batasi oleh waktu, perjalanan ke luar kota, dan macam-macam tingkat stress dan masalah pribadi yang biasa dihadapi oleh seorang patrner selama bekerja di Delloite. Tetapi saat bekerja di Livent, tekanan yang dia hadapi hampir selalu ada setiap hari, semakin sulit untuk diatur dan dikontrol. Semakin hari semakin menjadi beban bagi Messina. Sampai pada akhir 1998 kehidupan Messina benar-benar telah hancur. Beberapa bulan kemudian, pada bulan Januari 1999, Messina dinyatakan bersalah oleh tuntutan federal atas tindakannya dalam kecurangan keuangan yang sangat besar yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas Livent. Atas tuntutan tersebut Messina dihadapkan pada hukuman lima tahun penjara dan denda sebesar $250.000.
Industri hiburan telah lama menarik perhatian Garth Drabinsky. Tidak seperti teman-temannya yang lain di industri ini, dia tidak memperoleh keuntungan dari hubungan keluarga atau teman didalam bisnis hiburan ini. Malahan, Drabinsky percaya terhadap jalannya sendiri, inspirasi dan etos kerja yang gigih untuk mengantar dia menuju puncak industri hiburan. Lahir di Toronto pada tahun 1947, Drabinsky terserang polio sejak berumur 3 tahun. Anak-anak muda di Kanada menolak keadaan fisik Drabinsky, namun dia tidak patah semangat, ayahnya yang seorang penjual pendingin udara adalah faktor kunci dalam mencapai cita-citanya.
Pada masa kuliahnya, Drabinsky membuat gebrakan pertamanya di dunia hiburan dengan cara membuat majalah gratis yang memuat kritik terhadap film yang diputar di teater lokal. Setelah lulus dari sekolah hukum, Drabinsky terlibat dalam bisnis real estate. Drabinsky berharap usahanya ini nantinya dapat menghasilkan uang yang besar sehingga dia dapat mulai membuat film dan pertunjukan langsung. Proyek kondominium akhirnya mampu menghasilkan uang yang sangat besar sehingga dia dapat mulai membuat film dan produksi Brodway. Dalam usia 30 tahun dia telah berhasil membuat tiga film panjang dan satu drama musikal Broadway, namun dari semua produksinya tadi tidak ada yang dapat diterima baik oleh para kritikus dan para penonton.
Pada tahun 1979, Drabinsky dan teman dekatnya , Myron Gottlieb memutuskan untuk masuk ke bisnis dunia hiburan lewat pintu belakang. Kedua pengusaha muda ini mengajak seorang pengusaha terkenal di Toronto untuk menginvestasikan uang hampir senilai $1 million untuk membuat sebuah kompeks gedung bioskop yang sudah mereka susun. Proyek ini mengubah lantai bawah sebuah pusat perbelanjaan besar menjadi multiscreen theater. Desainnya termasuk dengan interior yang mewah untuk setiap teater, tempat duduk yang mewah dan cappuccino bar di lobby.
Banyak pengamat industri meyakini jika rencana yang telah dibuat oleh Drabinsky akan gagal, prinsipnya adalah banyaknya pengeluaran akan membebani harga karcis yang akan dijual kepada konsumen, sehingga harga akan menjadi lebih tinggi dibanding kompetitor. Namun semua kritik tersebut salah, gedung bioskop ini justru menarik perhatian para pecinta film untuk menonton film di tempat ini. Beberapa tahun kemudian Drabinsky dan Gottlieb mengembangkan usahanya keseluruh Kanada dan Amerika Serikat dengan