Management Quality Control
By: rostyawan • Business Plan • 3,010 Words • October 14, 2014 • 901 Views
Management Quality Control
TOTAL QUALITY MANAGEMEN
PENGERTIAN DASAR
Total Quality adalah Total Philosophy, suatu paradigma total tentang perbaikan continu dalam empat dimensi, yaitu:
1. pengembangan peroarangan dan professional
2. hubungan inter personal
3. efektivitas managerial
4. produktivitas organisasi
pengertian total philosophy diatas ialah bahwa kualitas bukanlah suatu program akan tetapi berakar dalam dalam prinsip – prinsip seperti keyakinan, harapan, rendah hati, kerja keras, konsisten dalam tujuan, perbaikan, progress, nilai – nilai moral dan kebenaran yang harus menjadi budaya kehidupan organisasi. Apabila seluruh karyawan organisaso tidak menghayati prinsip – prinsip tersebut maka penerapan metode saja tidak cukup untuk dapat membuat produk, jasa dan hubungan kerja yang berkualitas.
PENGEMBANGAN PERORANGAN DAN PROFESIONAL
Total Quality dimulai dari pengembangan perorangan pribadi bahwasanya pola berpikir dan pola perilaku hidup sehari – hari secara pribadi berpangakal pada suatu tingkat kualitas yang jelas. Implikasi hal ini ialah bahwasanya perorangan pribadi harus kontinu memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dalam konteks ilmu pengetahuan dan sains, sebab apa yang diperoleh misalnya, setelah mencapai suatu tingkat S-1/S-2/S-3, akan pudar dan obsolete dalam waktu 3-4 tahun. Apabila tidak meningkatkan dengan ilmu pengetahuan dan sains baru yang cepat berkembang akibat teknologi dan penemuan sains baru, maka sudah pasti ilmu lama akan tertinggal.
PENGERTIAN DAN PRINSIP – PRINSIP TQM
Total Quality Management dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya, yaitu : Total (keseluruhan) ; Quality (kualitas, derajad/tingkat keunggulan barang atau jasa); Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengerahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalh sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan sekali benar (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continuous improvement) dan memotifasi karyawan (kit sadgrove,1995)
Definisi lain menyatakan bahwa, TQM adalah sistem manajemen untuk meningkatkan keseluruhan kualitas menuju pencapaian keunggulan bersaing yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh (total) anggota organisasi.
Santoso, 1992 mendefinisikan bahwa TQM adalah sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Fandy tjiptono, 1996 mendefinisikan bahwa TQM adalah suatu pendeketan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.
TQM merupakan sebuah konsep manajemen yang mampu meningkatkan kinerja bisnis.TQM dapat pula dikatakan sebuah teknik yang telah terbukti menjamin kelangsungan hidup perusahaan didalam persaingan dunia.
Seperti apapun TQM didefinisikan, yang lebih penting adalah bagaimana mengimplementasikan TQM dengan menggunakan prinsip – prinsip dalam sistem TQM secara utuh agar berhasil dalam penerapannya, memberikan nilai tambah dan berdampak positif bagi perusahaan, karyawan dan pelanggan. Bila TQM diimplementasikan tidak tepat malah menjadi sumber pemborosan, hal ini bukan tidak sering terjadi meskipun kedengarannya ironis.
Scheuing dan Christopher dalam Fandu Tjiptono , 1996 menyatakan terdapat empat prinsip utama dalam sistem TQM. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1. kepuasan pelanggan internal dan eksternal
2. respek terhadap setiap orang
3. manajemen berdasarkan fakta
4. perbaikan berkesinambungan atau perbaikan secara terus menerus.
Kit sadgrove, 1995 menyatakan terdapat lima prinsip program TQM agar dapat berhasil dalam penerapannya. Kelima prinsip tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. focus pada pelanggan (focus on customer)
focus pada pelanggan berarti menempatkan pelanggan pada pusat kegiatan dan bukan lagi sebagai perusahaan yang berorientasi pada produksi.
2. Mengajarkan secara benar (do it right)
Mengerjakan secara benar berarti mengerjakan sekali benar atau menghindari pengerjaan ulang.Untuk itu perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus dan menjadikan kualitas adalah sikap bahwa semua harus bertanggung jawab