EssaysForStudent.com - Free Essays, Term Papers & Book Notes
Search

Tugas Bahasa Indonesia

By:   •  Essay  •  992 Words  •  October 23, 2014  •  1,013 Views

Page 1 of 4

Tugas Bahasa Indonesia

        Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan makhluk hidup untuk dapat berkomunikasi. Keraf (1994,3) menyatakan bahwa bahasa bukan hanya sekedar alat komunikasi namun juga alat untuk menyatakan ekspresi, adaptasi dan kontrol sosial. Hal ini, membuktikan bahwa bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan.

        Bangsa Indonesia memiliki sebuah bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi antar masyarakat dari sabang sampai merauke yaitu bahasa Indonesia.  Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai alat komunikasi namun juga sebagai identitas bangsa. Keputusan Seminar Politik Bahasa Nasional (dalam Finoza, 2010 : 3) bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu dan alat penghubung antarbudaya dan antardaerah. Hal ini, membuktikan bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun bangsa dan kehidupan masyarakat Indonesia.

        Bahasa Indonesia memiliki aturan baku dalam penggunannya, namun dalam praktik aturan sering kali tidak digunakan. Kesalahan dalam penulisan bahasa Indonesia sangat mudah ditemukan di dalam kehidupan sehari – hari, seperti kata apotek dan fotokopi. Kata apotek sering ditulis” apotik” sedangkan fotokopi sering ditulis dengan “foto copy, foto kopi dan photo chopy”.

        Kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia dipengaruhi oleh berapa faktor seperti : dialek, kurang pengetahuan, dan lain – lain. Salliyanti (2003,1) menyatakan bahwa kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia disebabkan oleh faktor lingkungan yang  menyebabkan dialek suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Pencampuran bahasa daerah dan bahasa gaul  ke bahasa Indonesia tentu akan merusak bahasa Indonesia. Hal ini, disebut dengan kata non baku karena kata yang  tidak sesuai dengan aturan baku.

        Kesalahan berbahasa bukan hanya sekedar dialek atau kurang pengetahuan tetapi juga disebabkan karena adanya kesalaahan dalam mempelajari bahasa Indonesia. (Nawawi90, 2014 ) menyatakan bahwa

         Ada dua jenis kesalahan berbahasa yakni,  (1)  kesalahan terbuka dan (2) kesalahan tertutup. Kesalahan terbuka adalah kesalahan berbahasa pada tingkat ketatabahasaan yang terlihat dalam kalimat-kalimat yang dihasilkan pembelajar. Kesalahan tertutup merupakan kesalahan yang tersembunyi di balik kalimat yang tersusun secara benar menurut tata bahasa, secara benar menurut kaidah ketatabahasaan tetapi tidak benar dari sudut semantiknya. Lebih lanjut dikatakan  bahwa kesalahan-kesalahan terjadi karena adanya kesulitan dari pembelajar mempunyai arti yang penting bagi peneliti yaitu mereka dapat bukti tentang cara bahasa itu dipelajari terlebih dapat diketahui strategi atau metode yang tepat untuk pembelajarannya.

        Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar memang sulit dilakukan oleh sebagian banyak orang. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang tidak peduli dan tidak memerhatikan kaidah bahasa Indonesia saat berkomunikasi. Masyarakat sering menganggap kata baku merupakan kata yang digunakan pada situasi formal atau resmi. Kata baku juga dianggap sangat susah digunakan karena lafal pengucapan berbeda dengan penulisannya.  Kosasih dan Hermawan (dalam Ridwan Kreatif, 2014) menyatakan bahwa

Kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus umum.

 

Penggunaan bahasa baku juga dipengaruhi oleh ragam bahasa. Finoza (2010, 5) ragam bahasa adalah variasi bahasa karena pemakaian. Bahasa baku juga memiliki ragam bahasa baku. Mulyono (dalam Ridwan Kreatif, 2014) menyatakan bahwa  ragam bahasa baku terdiri dari beberapa sudut pandang yaitu :

Sudut pandang kebakuan  mengatakan ragam bahasa adalah  yang baik tata tulis (jika bahasa tulis), kosakata, maupun tata bahasanya, sesuai dengan hasil pembakuan bahasa, sudut pandang informasi, ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan  dan sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam bahasa baku.

        Kata baku bukan hanya berfungsi sebagai kata yang cara pengucapan dan penulisan yang sesuai dengan aturan baku, tetapi kata baku juga mempunyai fungsi yang lain. (Intanmurti, 2014) menyatakan bahwa kata baku berfungsi sebagai pemersatu suatu kelompok masyarakat, pembeda dengan bahasa daerah lain, memberi wibawa kepada pemakai dan sebagai suatu tolak ukur atau kerangka acuan bagi benar atau tidak bahasa yang digunakan.

        Kesalahan dalam menggunakan kata baku disebabkan karena masyarakat masih bingung dalam menentukan apakah kata tersebut kata baku atau tidak. Hal ini disebabkan karena masyarakat belum mengetahui ciri – ciri dari kata baku. (Intanmurti, 2014) menyatakan bahwa  kata baku memiliki ciri – ciri yaitu : kata baku tidak dipengaruhi bahasa daerah, tidak dipengaruhi bahasa asing, bukan bahasa percakapan,  pemakaian imbuhan secara eksplisit, pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat, tidak terkontaminasi, tidak rancu, dan tidak mengandung arti pleonasme.

Download as (for upgraded members)  txt (6.9 Kb)   pdf (140.9 Kb)   docx (12.9 Kb)  
Continue for 3 more pages »