Struktur Modal
By: mcdenday • Research Paper • 3,901 Words • May 8, 2010 • 2,315 Views
Struktur Modal
PENDAHULUAN
STRUKTUR MODAL
Modal (pembelanjaan dari luar perusahaan) dikelompokkan dalam dua jenis,
yakni: hutang dan ekuitas (= modal sendiri). Hutang mempunyai keunggulan berupa
(Brigham and Gapenski, 1997: 767-768): 1) bunga mengurangi pajak sehingga biaya
hutang rendah, 2) kreditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham
tidak perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju, 3) kreditur tidak
memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan
dengan penyertaan dana yang kecil. Meskipun demikian, hutang juga mempunyai
kelemahan, yaitu: 1) hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat
waktu, 2) rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya akan
meningkatkan biaya modal, 3) bila perusahaan dalam kondisi sulit dan labanya tidak
dapat memenuhi beban bunga maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan
likuidasi.
Bauran hutang dan ekuitas untuk pendanaan perusahaan merupakan bahasan
utama dari keputusan struktur modal (= capital structure decision). Bauran modal
yang efisien dapat menekan biaya modal (= cost of capital), yang dapat
meningkatkan kembalian ekonomi neto dan meningkatkan nilai perusahaan.
Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas disebut "unlevered firm", sedangkan
yang menggunakan bauran ekuitas dan berbagai macam hutang disebut "levered
firm".
Neraca Unlevered Firm
Neraca Levered Firm
Hutang
40
Aktiva
100
Ekuitas
100
Aktiva
100
Ekuitas
60
Gambar 1: CONTOH NERACA UNLEVERED FIRM dan LEVERED FIRM
1
2
Pemilihan alternatif penambahan modal yang berasal dari kreditur (hutang)
pada umumnya didasarkan pada pertimbangan: murah. Dikatakan murah, karena
biaya bunga yang harus ditanggung lebih kecil dari laba yang diperoleh dari
pemanfaatan hutang tersebut. Sesuai dengan EBIT-EPS Analysis (Gitman, 1994:
465-468); bila biaya bunga hutang murah, perusahaan akan lebih beruntung
menggunakan sumber modal berupa hutang yang lebih banyak, karena
menghasilkan laba per saham yang makin banyak. Sebagai gambaran mengenai
EBIT-EPS Analysis dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
Gambar 2: CONTOH EBIT-EPS ANALYSIS
Contoh tersebut memperlihatkan bahwa penggunaan hutang yang makin
banyak, yang dicerminkan oleh debt ratio