Analisis Potensi Pelanggan Dan Implikasinya Terhadap Bauran Pemasaran
By: maci_eby • Thesis • 8,195 Words • May 5, 2011 • 1,368 Views
Analisis Potensi Pelanggan Dan Implikasinya Terhadap Bauran Pemasaran
2.1 Konsep pemasaran
Konsep pemasaran telah didefinisikan dalam beberapa cara oleh beberapa penulis. Salah satu pendapat mengenai pemasaran dikemukakan oleh Kotler (1998) sebagai berikut, " Marketing is a social ang managerial process by which individuals and groups obtain what they ned and want through creating ang exchangeing products and value with others". Artinya pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial yang mana seseorang atau sekelompok orang berusaha memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan jalan membuat dan menukarkan produk dan niai dengan sesuatu yang lain.
Pemasaran yang baik adalah yang sesuai dengan manajerial strategis. Menurut Reidenbach and Pitts (1986) bahwa, " Marketing is integrated bussiness activity which is directed to the identification, creation and service to the demand." Beberapa aspek yang dapat kita lihat dari definisi di atas. Pertama, pemasaran merupakan kegiatan bisnis yang terintegrasi, yaitu untuk menjual produk/jasa. Aktivitas pemasaran harus diintegrasikan dengan proses perencanaan dan disesuaikan dengan aktivitas bisnis yang dilaksanakan. Pemasaran juga memfokuskan pada pengguna, yaitu memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dalam cara yang menguntungkan. Kepuasan pengguna yang menguntungkan dunia usaha inilah yang mendorong timbulnya orientasi pemasaran.
Tjiptono (1996) mengatakan, bahwa "Pemasaran yang berorientasi kepada pengguna diterapkan utuk saling mengembangkan jasa-jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Akan tetapi pelaksanaannya harus mempertimbangkan kemampuan dari organisasi pengelola jasa informasi sendiri. Dalam hal ini penyedia jasa harus mengambil inisiatif agar ia dapat memahami dengan jelas insruksi dari pengguna, dan pengguna yang mengerti benar apa yang akan diberikan". Orientasi pada pengguna adalah hal pokok yang sering dilupakan atau tidak dihayati dengan benar oleh praktisi pemasaran. Pengguna adalah sasaran terakhir kegiatan pemasaran. Karena itu kegiatan pemasaran dikatakan berhasil apabila para pengguna merasa puas. Dalam pada itu masyarakat atau konsumen di Indonesia semakain dewasa, semakain matang dan tahu akan hak-hak dan peran mereka dalam pasar yang sedang tumbuh saat ini, Peranan mereka menjadi semakain besar dan harus diperhitugkan oleh pusat informasi. Hal ini adalah peluang sekaligus merupakan tantangan bagi pusat informasi manapun.
Orientasi pada pengguna bukan sekedar kepuasan semata, akan tetapi lebih dari itu. Hal tersebut dimulai dari tahap yang paling awal, bahkan sebelum produk dibuat atau dikembangkan. Dengan menempatkan pengguna atau "pasar" sebagai fokus maka dibuat perencanaan produk, standar manufaktur, dan layanan. Bukan hanya terjadi pada saat penjualan melainkan sesudahnya (Hariwibowo, 1995). Orientasi pada pengguna berarti bahwa fungsi pemasaran pada hakekatnya tidak hanya dilakukan oleh bagian pemasaran, melainkan oleh semua orang dan semua bagian yang ada pada suatu pusat informasi. Ini menuntut komitmen antara karyawan dan pimpinan. Hal tersebut akan terwujud apabila suasana kerja atau kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendasar dari para pengguna dan bukan pada urusan pribadinya atau bahkan pada pemilik pusat informasi. Dalam menumbuhkan "konsep orientasi pada pengguna", merekalah pada dasarnya yang menjadi pelaksana kegiatan pemasaran ini pada pusat informasi masing-masing.
2.3 Bauran pemasaran
Perencanaan strategi suatu pusat informsi meliputi dan mencakup keseluhan visi dan misi dan sasaran pusat informasi yang bersangkutan. Di dalam setiap unit organisasi, pemasaran memainkan peranan yang penting dalam mendukung pencapaian keseluruhan untuk mempertemukan kemampuan pusat informasi dengan setiap peluang dan kesempatan yang baik.
Proses manajemen pemasaran dapat dikelompokan dalam beberapa kategori salah satunya adalah pengembangan bauran pemasaran. Bauran pemasaran menurut Warren Keegan (1992) adalah "The marketing mix is simply the set of tools and techniques used by organization to market its products at a profit". Dengan kata lain bauran pemasaran adalah seperangkat alat dan teknik yang digunakan aoleh organsasi dalam rangka memasarkan produk-produknya untuk mendapatkan suatu keuntungan.
Bauran pemasaran adalah suatu set variabel pemasaran yang bisa dikendalikan, berpadu secara kuat untuk menghasilkan reaksi yang diinginkan oleh target pasar. Variabel pemasaran untuk pusat informasi dan perpustakaan dapat digolongkan ke dalam 4 grup variabel yang menurut Kotler dikenal dengan 4C yaitu; client, cost, convenience, dan communication.
2.3.1 Pengguna
Untuk dapat terus hidup, pusat informasi harus selalu mencari cara baru dalam